Komoditi Perdagangan Pada Masa Kerajaan Sriwijaya Merupakan Hasil Hutan Berupa
Retno purwanti juga dari balai arkeologi sumatera cselatan menambahkan komoditi perdagangan dari hutan pada masa kerajaan sriwijaya sangat laku di pasaran internasional.
Komoditi perdagangan pada masa kerajaan sriwijaya merupakan hasil hutan berupa. Mengapa demikian karena letak sriwijaya yang berada di daerah rawa dikelilingi hutan serta tidak adanya gunung berapi sebagai sumber batu untuk material bangunan membuat bangunan disana sebagian. Pada masa pemerintahan sultan pertama nama bandar pelak kemudian diubah menjadi bandar khalifah. Kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang sangat besar tidak banyak peningalan berupa candi dari kerajaan sriwijaya yang dapat ditemukan. Masa kerajaan sriwijaya tidak diketahui secara pasti hal ini disebabkan informasi yang berkaitan dengan kerajaan sriwijaya masih terbatas.
Balai arkeologi sumatera selatan. Nama sriwijaya dijumpai pada prasasti kota kapur yang berangka 689 dan ditemukan di pulau bangka. Komoditi perdagangan pada masa kerajaan sriwijaya merupakan hasil hutan berupa 18202559. Aliran sunni masuk ke kerajaan perlak pada masa sultan ketiga sultan alauddin syed maulana abbas shah.
Pada awalnya kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan kecil. Kegiatan perdagangan berpusat di palembang dan berlangsung pada abad ke 8 9 masehi lanjut sondang. Jalur perdagangan pada masa kerajaan sriwijaya. Pcbm 9 agustus 2017.
Seperti yang diketahui bahwa saat itu kerajaan sriwijaya merupakan pemegang kendali atas perdagangan nusantara maupun internasional. Jejak jejak perdagangan di das musi pada masa sriwijaya.